Tuesday, March 17, 2015

Aku ingin menjadi kanak-kanak semula

Aku dan beberapa orang rakan sedang berbaring di atas rumput setelah letih bermain bola sambil mengigit - gigit kecil hujung rumput. Secara tiba - tiba seorang kawanku menceritakan tentang kisah silamnya. 

Cerita itu muncul lantaran, ada beberapa kanak - kabak yang tengah bermain, bergembira ria di sekitar kami. Aku yakin kanak- kanak inilah yang membuat memori kawanku terseret ke masa lalu, saat dia masih anak-anak.

“Seronok betul diorang tu yer?” kawanku bertanya dengan secara tiba - tiba. Kami mengiayakan. Aku melihat saat anak-anak yang sedang bergembira ria di sekitar kami, begitu bahagia. Tak ada beban yang terpancar dalam raut mukanya.

Anak-anak ini tidak seperti anak remaja atau dewasa yang sering dihimpitkan dengan masalah-masalah hidup yang cukup berat. Ya... , bagiku itulah seronoknya dunia pada zaman kanak - kanak.

Seronoknya pada zaman kanak-kanak adalah dunia yang penuh bahagia. Tanpa beban dan masalah. Pagi hari bangun. Belajar dan bermain dengan kawan sebayanya mereka.  Berseronok dengan keluarga. Di sayangi oleh orang sekitarnya. Tidur nyenyak tanpa beban masalah. Tapi inilah kehidupan. Bahwa pengharapan kadang tidak sesuai dengan kenyataan.

“Dahulu... ketika aku masih kanak-kanak, aku begitu ingin segera untuk menjadi orang dewasa. Kataku...  Bahkan saat itu saya menginginkan untuk menjadi dewasa”. “Mie, aku pun sama”. Tapi bagiku karena kebosanan akan dunia kita saat itu. Dunia yang ingin mencuba semua hal baru dengan kebebasan tanpa memikirkan resiko.

“Tapi sekarang sebaliknya pula...  Aku ingin kembali lagi seperti masa kanak-kanak dahulu”. Dia melanjutkan lagi. Kami mengangukkan kepala membenarkan maksud yang di katakan. Benar katanya, kadangkala kita rindu akan masa lalu. Rindu akan masa kanak-kanak.